Mangunson
( 2009 ) menyebutkan bahwa anak berkebutuhan khusus sebagai anak yang
membutuhkan pendidikan dan layanan khusus untuk mengoptimalkan potensi kemanusiaan secara utuh akibat adanya perbedaan kondisi dengan kebanyakan anak lainnya.
Di sini itu kita boleh membedakan anak yang kurang mampu dalam fisik atau apa pun dengan anak yang normal. karna itu akan menyakiti hati mereka, kita itu harus mendukung mereka walau bagaimana pun keadaan mereka. mereka juga bisa melakukan apa yang biasa dilakukan anak pada umumnya. tetapi di sini peran orang dewasa sangat di butuhkan untuk mendukung mereka dan mengejari mereka melakukan hal tersebut.
Ada beberapa perbedaan anak berkebutuhan khusus dengan anak normal lainnya di antara nya : ciri-ciri mental, kemampuan sensorik, fisik dan neoromuskilar, perilaku sosial dan emosional, kemampuan berkomunikasi, ataupun kombinasi 2 atau lebih dari berbagai hal tersebut.
Dari ciri-ciri perbedaan diatas kita sebagai tenaga pendidik harus sabar dalam menghadapi anak yang berkebutuhan khusus karena tidak semua apa yang kita ucapkan atau apa yang kita suruh dapat dilakukan dengan baik. kita harus memberi tahunya dengan perlahan-lahan sampai si anak paham dan mampu melakukan apa yang kta suruh walaupun itu dengan lambat.
Dalam berkomunikasi dengan mereka juga di butuhkan kesabaran. karna dalam memproses infiormasi mereka sedikit mengalami keterlambatan. kemampuan fisik mereka juga mengalami gangguan terkadang untuk memegang pensil saja seorang anak itu butuh waktu yang lama untuk melakukan itu dan kita harus mengajari mereka bagaimana memegang pensil tersebut. tingkat emosi dan perilaku sosial mereka pun terkadang tertutup dan hanya mau berkomunikasi dengan orang yang mereka kenal dekat. untuk itu kita harus melakukan pendeketan terlebih dahulu kepada mereka agar mereka tidak canggung lagi ketika berkomunikasi dengan kita orng yang baru mereka kenal.
Terkadang dalam emosi pun mereka tidak dapat mengontrolnya. terkadang mereka sudah marah-marah tanpa alasan yang tertentu. kita juga harus memahami mereka dan tingkah laku mereka.
Kemudian ada beberapa istilah untuk anak berkebutuhan khusus : Disability ialah menunjukkan berkurang atau hilangnya fungsi organ atau bagian tubuh tertentu. Handicap adalah masalah atau dampak dari kerusakan ( Disability atau impairment ) yang di alami oleh individu ketika berinteraksi dengan lingkungannya. Atrisk adalah anak yang meskipun tidak teridentifikasi memiliki kerusakan namun berpeluang mengalami hambatan masalah tertentu.
Siswa yang berkebutuhan khusus adalah mereka yang memerlukan pendidikan dan layanan khusus untuk mengoptimalkan potensi kemanusiaannya secara utuh akibat adanya perbedaan kondisi dengan kebanyakan anak lainnya. di sini pern guru juga sangat penting untuk mendidik anak yang berkebutuhan khusus. dan membantu mereka dalam melakukan beberapa kegiatan, baik itu kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah.
Tujuan utama dari pendidikan anak berkebutuhan khusus adalah menemukan dan menitik beratkan kemampuan siswa berkebutuhan khusu.
Tujuan pendidikan khusus adalah : 1. Mengembangkan kehidupan anak didik dan siswa sebagai pribadi. 2. Mengembangkan kehidupan anak didik dan siswa sebagai anggota masyarakat. 3. mempersiapkan siswa untuk dapat dimiliki keterampilan sebagai bekal memasuki dunia kerja. 4. Mempersiapkan anak didik dan siswa untuk mengikuti pembelajaran lanjutan.
Jenis-jenis sekolah berkebutuhan khusus : 1. SLB A untuk tuna netra. 2. SLB B untuk tuna runggu. Model pendidikan anak berkebutuhan khusus : 1. Segresi. 2. Integrasi. 3. Inklusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar